Skip to content

suarane

podcast, radio, audio

  • HOME
  • Podcast
  • Blog
  • Apa itu Podcast?
  • BerSua dengan Rane :)
  • Kontak

5 Alasan Kenapa Podcast Adalah Masa Depan Konten

Posted on 23/11/2018 by rane 27 Comments on 5 Alasan Kenapa Podcast Adalah Masa Depan Konten

Dalam kesempatan ngobrol di salah satu episode podcast Inspigo belum lama ini saya ditanya apakah audio khususnya podcast punya masa depan? Mantap saya jawab: YA! Walaupun secara guyon saya bilang, begitu juga dengan visual, begitu juga dengan tulisan. Ya, saya yakin setiap medium akan tetap punya masa depan, tergantung pada apakah kita mau untuk terus mengembangkannya.

Podcast sendiri bisa dibilang cukup tertinggal dalam perkembangannya, namun bukan berarti tidak berkembang apalagi tidak punya masa depan. Berikut adalah 5 alasan mengapa podcast sangat punya masa depan di Indonesia:

1. Semua Orang Bisa Bicara, Tidak Semua Bisa (dan Suka) Tampil

“Mau jadi Youtuber, Pak!” kata seorang anak kepada Presiden Jokowi ketika ditanya apa cita-citanya. Meski Pakdhe Jokowi dan orang-orang yang hadir dibuat terkekeh-kekeh mendengarnya, tapi itulah kenyataan yang terjadi. You Tube sekarang memang sedang jadi fenomena.

Masalahnya, tidak semua orang bisa atau suka tampil di depan kamera, tapi rasanya nyaris semua orang bisa bicara. Hal yang sama juga berlaku untuk medium tulisan. Tidak semua orang bisa mengungkapkan pikirannya lewat tulisan, tapi rasanya nyaris semua orang bisa mengungkapnya lewat kata-kata.

Bukan kebetulan pula bahwa ada sejumlah Youtuber di Indonesia yang kini juga memiliki channel podcast. Bisa jadi juga karena proses produksinya yang jauh lebih mudah ketimbang memproduksi video.

2. Akrab dan Personal

Medium paling akrab dengan kita itu adalah audio karena manusia kebanyakan berkomunikasi dengan berbicara dan mendengar.

Medium audio menjadi terasa lebih personal lagi ketika semakin banyak orang yang mendengarkan podcast dengan menggunakan headphone. Ini membuat seolah pesan yang disampaikan lewat audio itu ditujukan kepada kita pribadi, seolah bicara hanya dengan kita.

Yang menggembirakan, maraknya kemunculan podcast di Indonesia belakangan ini rata-rata memanfaatkan kelebihan ini. Pakem podcast yang awalnya tidak jauh dari gaya produksi radio show, kini banyak berubah menjadi layaknya sebuah acara obrolan biasa. Tidak sedikit podcaster yang sudah membuktikan kelebihan ini dilihat dari jumlah pendengar yang sangat tinggi.

Sepertinya orang memang butuh hiburan dan informasi, tapi mereka lebih butuh teman. 😊

3. “Gambarnya” Lebih Keren

“Radio is the theater of the mind; television is the theater of the mindless,” begitu kata Steve Allen, seorang penyiar terkenal Amerika era 60-70 an. Konon Allen adalah orang yang pertama kali memperkenalkan istilah yang kemudian sangat akrab di kalangan orang radio, yaitu: “Theatre of Mind.” Ini adalah istilah yang mengacu pada kemampuan manusia memunculkan gambaran yang jelas di kepala hanya lewat suara, lewat kata-kata.

Lebih dari sekedar teori, sebenarnya ini sudah kita praktikkan sehari-hari. Tidak jarang mendengarkan orang cerita tentang sebuah makanan yang lezat, misalnya, akan lebih menggoda ketimbang melihat gambarnya, karena imajinasi kita jauh lebih canggih daripada kamera paling canggih manapun.

4. Bisa Disambi, Tidak Suka Ngatur

Masih adakah diantara kita yang bisa dan mau diatur untuk mengkonsumsi media pada waktu-waktu tertentu? Selamat kalau masih ada. Saat ini orang semakin sibuk dan pilihan media semakin beragam, sehingga media makin kesulitan menarik perhatian orang untuk mengkonsumsi di jam-jam tertentu. Maka hadirlah media yang bersifat on-demand, bisa dikonsumsi kapan saja.

Ya, kelebihan utama podcast adalah kemampuannya untuk dikonsumsi sambil mengerjakan hal lain. Kelebihan tersebut tidak ada di medium lain dan itu disadari betul oleh para podcaster dan para pendengar podcast di Indonesia. Fakta ini juga ditunjang oleh survei terbaru Daily Social di Indonesia yang menyebutkan bahwa hampir 60% responden menyukai podcast karena sifatnya yang fleksibel (on-demand).

5.Teknologi dan Masa Depan

Gambaran masa depan medium podcast sebenarnya sudah bisa terlihat dari berbagai teknologi media yang semakin mengakomodir fitur audio terutama di ponsel, benda yang saat ini sudah tidak terpisahkan dengan kita. Ini hanya beberapa diantaranya

  • Facebook Live Audio: Di penghujung 2017 Facebook memperkenalkan layanan yang disebut Live Audio yang tidak lain adalah fitur Facebook Live yang sudah lama ada tapi dengan meniadakan unsur videonya. Dalam pernyataannya Facebook mengakui orang seringkali mendengar audio sambil melakukan hal lain karenanya fitur itu mereka buat.
  • Spotify Podcast: Spotify sebagai aplikasi streaming musik yang sangat populer juga telah memperkenalkan fitur distribusi podcast dan kesempatan itu langsung disambar oleh berbagai podcaster. Survei terbaru dari Daily Social misalnya mengungkap lebih dari 50 persen responden di Indonesia mendengarkan podcast lewat Spotify. Di Indonesia maraknya kemunculan berbagai macam podcast di Spotify tidak bisa dilepaskan dari aplikasi podcast bernama Anchor.
  • Anchor: Awal tahun 2016 muncul Anchor, aplikasi podcast yang sangat pantas disebut revolusioner karena memiliki fitur lengkap. Hanya dengan memasang aplikasi ini di ponsel, kita sudah bisa merekam, mengedit, memasukkan musik dan efek termasuk juga merekam obrolan jarak jauh. Sesuatu yang mungkin 5-10 tahun lalu hanya bisa dilakukan di studio rekaman. Bahkan yang lebih menarik lagi adalah Anchor secara otomatis menyebarkan podcast kita ke berbagai layanan distribusi terkenal seperti Apple Podcast, Google Podcast, Castbox, dan Spotify. Mereka yang sudah lama di dunia podcasting pastinya akan sangat mengapresiasi fitur ini karena tahu betapa repotnya masuk ke berbagai jalur distribusi podcast yang ada. Mereka harus melakukan registrasi satu persatu dan tidak jarang harus membayar. Hebatnya, semua layanan super lengkap Anchor ini disodorkan secara gratis! Salah satunya berkat suntikan dana 10 juta dolar dari Google Venture.
  • Hey Google!, Siri, Cortana, Alexa dan kawan-kawan: Meski belum populer di Indonesia, namun kini semakin banyak fitur teknologi yang mengandalkan perintah suara. Fitur ini menjadi pelengkap bagi maraknya perkembangan podcast. Bayangkan di tengah kemacetan kita memerintah Siri atau Google Voice untuk memutar acara podcast tertentu. Tunggu.. Jangan dibayangkan. Langsung dicoba saja karena fitur ini sudah ada di nyaris semua ponsel pintar di tangan-tangan Anda itu.
  • “Studio” Rekaman di Genggaman Tangan (update 24/10): Ada satu teknologi penting di dalam kebanyakan ponsel pintar saat ini yang sedianya diperuntukkan bagi kenyamanan bertelepon tapi tanpa disadari bermanfaat untuk podcasting. Teknologi itu disebut Noise Cancelling Microphone yang intinya mengurangi -kalau tidak bisa disebut menghilangkan- suara latar agar suara penelepon jelas terdengar walau di tengah keramaian sekalipun. Teknologi ini menjadi penting ketika dipadu oleh beragam aplikasi perekam suara yang sudah banyak beredar sehingga kualitas rekaman suara di ponsel menjadi semakin bagus. Banyak podcaster Indonesia yang muncul belakangan ini merekam dengan ponsel mereka dengan kualitas yang bagus. Memang kalau mau kualitas yang super “cring”, idealnya menggunakan studio rekaman dengan mikrofon professional. Sama halnya dengan membuat foto yang bagus idealnya dilakukan dengan kamera DSLR. Toh yang penting kualitasnya.

Apa Dampak Perkembangan Podcast Bagi Para Marketer

Beberapa teman di agency dan juga beberapa praktisi marketing pernah menanyakan hal seperti ini: “Oke, podcast is the future. Terus apa untungnya buat para marketer? Bagaimana kita bisa memanfaatkannya?”

Ini perlu artikel terpisah sih untuk membahasnya (Hmm.. good idea hehe). Tapi sebenarnya dari 5 poin tadi saja sudah banyak hal yang bisa diantisipasi.

Bisa saja kita langsung bereaksi cepat dengan memasang iklan di podcast-podcast populer, seperti layaknya memasang iklan di radio. Bahkan lebih bagus lagi, tidak seperti memasang iklan di radio yang sekali lewat, iklan di podcast akan terus ada secara permanen selama episode podcast itu tersedia di internet. Karena itu tentu pendekatannya harus berbeda dengan radio.

Di Amerika Serikat, beriklan di podcast sudah umum dilakukan, mulai dari pemasangan spot 15-60 detik, adlib atau penyebutan brand, hingga pemberian kode-kode diskon seperti yang belakangan dilakukan brand seperti Squarespace atau Stamp.com di sejumlah podcast populer di Amerika dan terbukti sukses.

Buat saya pribadi kalaupun ada satu kelebihan podcast yang paling layak dimanfaatkan oleh para marketer adalah sifat personal dari podcast. Cocok buat brand yang aktif main dengan gaya subtle marketing 😊

Satu hal pasti: podcast perlahan tapi pasti mulai populer di Indonesia. Survey Daily Socialyang tadi saya kutip beberapa kali menyebutkan hampir 70 persen dari lebih 2000 responden mereka di Indonesia mendengarkan podcast dan kebanyakan mereka ada di rentang usia generasi millennial yang merupakan pasar paling seksi dan menggiurkan saat ini.

Bangkok, 22 Oktober 2018

Rane.

*Penulis adalah podcaster di http://suarane.org

**Artikel ini pertama kali terbit di LinkedIn tanggal 22 Oktober 2018

Share this article:
  • Tweet This!
  • Share this on Facebook
  • Share this on Pinterest
  • Share this on Reddit
  • Share this on VK
  • Share this on Digg
  • Share this on Linkedin
Posted in Blog

Post navigation

← Episode 28 – Lima Fakta Teman Nonton Bohemian Rhapsody
Episode 29 – Kilas Balik Audio bareng Spotify →

Author: rane

Website

Terkait

  • Blog: Lelaki Pecinta Malam
  • Podcast Panas Indonesia
  • S0602: #30HARIBERSUARA
  • Episode 22 – [ENGLISH] From Seoul to Khlong Toey: Story of a Photographer

27 thoughts on “5 Alasan Kenapa Podcast Adalah Masa Depan Konten”

  1. Andi says:
    11/12/2018 at 11:49 am

    Menarik, Bang! BTW, gue dengerin suara Abang dari VLC aja ya. Main ke web nya sesekali aja kalau lagi pingin baca. Jadi nginstall Anchor gara-gara salah satu episode Bang Rane, nih. Habis free space android gue.

    Reply
    1. rane says:
      20/02/2019 at 12:51 am

      Makasih.. makasih.. Podcast mah bisa didengar di mana aja kok hehe

      Reply
  2. ludywebid says:
    16/02/2019 at 4:14 pm

    Gara-gara artikel ini akhirnya berani bkin podcast sendiri… Meskipun baru 1 episode dan isinya ngacapruk… Hihihi… Izin nyontek ilmunya ya kang…

    Reply
    1. rane says:
      20/02/2019 at 12:49 am

      Semangat, yaa! Selalu senang ketemu podcaster baru.

      Reply
  3. Marfa says:
    17/02/2019 at 1:56 pm

    setuju banget poin satu dan dua sih, jadi tuh yang aslinya emang suka ngomong tapi nggak suka tampil bisa berekspresi :3 boleh lah main ke anchor.fm/bebasdefinisi

    Reply
    1. rane says:
      20/02/2019 at 12:52 am

      Siap!!! Makasih ya komennya. Gue pasti bakal mampir. Salam podcast!

      Reply
  4. Baselo says:
    16/04/2019 at 7:03 pm

    Gara-gara baca ini baru kelar daftar akun di Achor..

    Benar ya… Aalasan utamanya krn nggak pede tampilngeyoutube soalnya 🙂

    Reply
  5. Robin Yonathan says:
    17/07/2019 at 1:48 pm

    Penasaran juga nih ama yg namanya podcast, ..
    Thanks buat share nya

    Reply
    1. rane says:
      24/07/2019 at 11:51 pm

      Sama-sama 🙂

      Reply
  6. Pingback: Ngomongin Podcast – Motion
  7. Wisnukk says:
    06/09/2019 at 7:45 pm

    Thank you insightnya, bang
    Gw semakin yakin untuk terus berkarya melalui podcast karena gw tau di era yang semakin cepat seperti ini podcast bisa menjadi solusi untuk mendapat informasi.

    Kalo berkenan silahkan dengerin podcast gw “IDEAKSI” di spotify ya, bang

    Reply
    1. rane says:
      11/09/2019 at 1:12 pm

      Asik.. Semangat yaaa. Share podcastnya dong

      Reply
  8. Pingback: Kenapa Podcast Itu Penting? | NEGERIBAJA.COM
  9. Muhaimin says:
    12/10/2019 at 7:34 am

    Saya sendiri baru tes pasar ‘niche’ channel saya sekitar 6 bulan terakhir ini dengan modal 3 episode. Sepertinya sangat potensial mengingat podcast bisa diakses sambil jogging, berkendara, dan dibeberapa kesempatan-kesempatan lainnya yang tidak memungkinkan orang untuk menggenggam gadget seperti saat mengakses Youtube. Ada saran peralatan podcast yang portabel? Biar bisa produktif sambil nyetir, bang. Tascam DR-10l atau Zoom F1 kira-kira pantas masuk radar om?

    Reply
    1. rane says:
      14/10/2019 at 10:24 pm

      Wah keren. Semangat mass!
      Tascam atau Zoom jelas bagus dan portable mas. Cuma hati-hati sekali kalau merekam sambil nyetir. Bisa hilang fokus ke nyetirnya hehe..
      Saya pribadi untuk rekaman di luar masih mengandalkan handphone atau iPad dan mikrofon jepit.

      Reply
      1. Muhaimin says:
        15/04/2020 at 11:43 am

        Siap mas. Sekarang saya kembali ke post ini saat pandemi Covid-19 yang mengharuskan kita #diRumahAja. Saya target produksi beberapa episode selama stay #diRumahAja.

        Reply
        1. rane says:
          20/04/2020 at 11:55 pm

          Halo Mas. Mau dong dibagi link ke podcastnya kalau udah jadi

          Semangat!

          Reply
  10. Opal says:
    24/10/2019 at 4:57 am

    Podcast juga bisa bikin rilex. Itu yg saya rasakan setelah kenal podcasts (Mulai sering mendengarkan) sejak 6 bulan yg lalu haha.

    Reply
  11. Fidia says:
    16/11/2019 at 11:51 am

    Hello bang Rane, salam kenal. Setelah baca ini. Jadi lebih bersemangat untuk Bikin Podcast. Btw.. boleh bertanya nggak bang. Apakah podcast harus di buat schedule? Makasih jawabannya. Salam sukabeda. sesuai nama podcast saya bang.

    Reply
    1. rane says:
      21/11/2019 at 1:35 am

      Hi Fidia, idealnya ya memang harus dibuat schedule biar rutin. Semoga itu menjawab ya. Salam kenal 🙂

      Reply
  12. Ahmad Tisa'walad says:
    24/11/2019 at 12:42 am

    Wuihh bermanfat banget bang informasinya 😍👍, kepengen banget belajar jadi podcaster 😍🙏

    Reply
    1. rane says:
      27/11/2019 at 12:09 pm

      Ayo.. Sama2 belajar.. Tinggal modal handphone aja udah bisa kok

      Reply
  13. Loment says:
    03/12/2019 at 2:47 pm

    Ikut terjun didunia podcast..karena hidup banyak resah. Support chanel kami “PODCAST RASA COKELAT” di spotify. Makasih

    Reply
    1. rane says:
      05/12/2019 at 3:07 pm

      Sudah subcscribe.
      SEMANGAATTT!!!!

      Reply
  14. rindu says:
    04/01/2020 at 10:25 pm

    makasih ya bang!

    Reply
  15. Testimoni says:
    19/03/2020 at 2:19 am

    Cek podcast kita di spotify Testimoni Media

    Reply
  16. Pingback: Kenapa Podcast Itu Penting? – NEGERIBAJA.COM

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pencarian

Arsip

SUARANE BLOG

  • Indonesia dalam Radar Podcast Global
  • Akun ‘Abal-abal’ dan Kemalasan Kita
  • Blog: Cara Pengucapan Bahasa Asing

SUARANE PODCAST

  • S0603: Pelajaran dari #30HariBersuara
  • S0514: Pillow Talk Podcast
  • Suarane #4 – [Makan untuk Ngoceh] Jengkol

Pecinta Buku? Dengar Ini!

Copyright © 2022 suarane | Design by ThemesDNA.com