![[Blog] Perlukah Situs Web Podcast?](https://suarane.org/wp-content/uploads/2020/02/web-769x769.png)
Di zaman ketika podcast bisa diunggah dan dikonsumsi langsung oleh pendengar melalui banyak sekali aplikasi atau layanan hosting, masih perlukah para podcaster menggunakan situs web?
Jika kita menggunakan situs web untuk hosting podcast saja, maka jawabnya: TIDAK PERLU!
Sekian dan terima kasih! 😀
Eh, tapi tunggu duluu…
Masih ada kok alasan kenapa harus mempertahankan penggunaan situs web selain untuk hosting podcast dan berikut ini adalah 5 diantaranya. Tinggalkan pesan di akhir artikel ini jika ingin menambahkan atau mungkin punya pendapat lain, karena artikel ini ditulis ketika saya tengah melakukan riset untuk melakukan perubahan pada situs web Suarane.org dan juga situs web Kepo Buku
Jadi inilah 5 alasan mengapa Podcast (sebaiknya) memerlukan situs web:
1. Kehadiran Online (Online Presence)
Layanan podcast seperti Anchor, Soundcloud atau Libsyn hanyalah berfungsi sebagai hosting, sementara layanan seperti Spotify, iTunes, Google Podcast dan lain sebagainya hanyalah sebagai distributor konten audio kita. Nah, ketika podcast kita sudah ada di banyak layanan, akan lebih baik jika ada satu tempat yang menjadi sumber rujukan utama, tempat yang menjadi “rumah” bagi podcast kita dan itu adalah situs web. Ini juga akan erat kaitannya dengan branding podcast kita.
2. Pusat Promosi Podcast
Ketika mempromosikan diri di salah satu episode podcast, alih-alih menyebutkan di mana saja podcast kita bisa didengar (saat ini paling tidak rata-rata satu podcast sudah bisa didengar di 7 atau 8 sumber), kita tinggal menyebut satu sumber rujukan saja, yakni alamat situs web. Praktis dan mudah ditangkap oleh pendengar! Ini penting karena jangan lupa, podcast adalah medium audio sehingga kita harus memastikan apa yang kita ucapkan mudah ditangkap oleh pendengar.
Banyak podcaster yang memilih untuk mempromosikan Spotify untuk mendengarkan podcast mereka, mungkin karena memang data menunjukkan saat ini lebih banyak yang mendengarkan melalui Spotify. Tapi bagaimana dengan potensi pendengar di layanan lain?
Dengan kata lain, cukup dengan satu alamat situs web sudah bisa menjadi satu pusat untuk mempromosikan podcast terutama dalam menjangkau potensi pendengar-pendengar baru. Tentu di situs webnya jangan lupa sertakan informasi tentang di mana saja pendengar bisa mendengarkan podcast kita.
Lagipula bukankah mereka yang sudah subscribe di berbagai layanan hosting dan distribusi, termasuk di Spotify yang tengah populer itu otomatis akan mendapatkan notifikasi setiap podcast kita muncul, bukan?
Hal yang sama juga berlaku ketika kita mempromosikan podcast di media sosial seperti Facebook, Twitter atau Instagram. Alih-alih menyebutkan semua channel dalam satu tweet misalnya, kita tinggal sebutkan saja alamat situs web.
Beres!
3. Channel Alternatif
Sebagai podcaster, salah satu tujuan penting adalah memperluas jangkauan pendengar dengan memberikan mereka berbagai alternatif cara untuk mendengarkan, termasuk mendengarkan langsung di situs web.
Idealnya sebuah situs web podcast akan memasang web player sehingga pendengar bisa mendengarkan langsung melalui situs web dan tentu itu bisa dianggap sebagai channel alternatif.
Web player itu bisa dipasang menggunakan fitur dari berbagai layanan podcast, misalnya Soundcloud yang punya fitur itu atau jika kalian pengguna WordPress, banyak tersedia plugin yang otomatis akan memunculkan web player.
4. Konten Tambahan
Layanan hosting dan distribusi podcast yang banyak digunakan sekarang memang memungkinkan kita memasukkan informasi apapun di bagian shownotes atau catatan setiap episode dan di laman utama. Tapi sampai berapa panjang?
Dengan situs web kita bisa memasukkan konten-konten yang lebih lengkap untuk menemani episode podcast kita. Misalnya menyertakan tautan-tautan ke sumber-sumber terkait salah satu episode, menyertakan informasi tentang narasumber atau tamu, bahkan ada juga yang menyertakan informasi-informasi di balik layar produksi episode tersebut. Jadi selain mengkonsumsi audio, pendengar akan mendapatkan tambahan konten yang lebih banyak lagi dengan mengakses situs web podcast kita.
Situs Suarane.org ini misalnya juga digunakan untuk berbagi artikel-artikel tentang podcasting sebagai pelengkap episode-episode podcastnya.
Sementara kalian yang menjadikan podcast sebagai semacam portfolio bahkan bisa menjadikan situs web untuk “menjual diri.” Seorang motivator atau trainer yang memiliki podcast misalnya bisa memasang informasi tentang diri mereka, CV mereka dan bagaimana cara untuk mengundang mereka jadi pembicara. Itu contoh lain.
5. Interaksi
Masih banyak layanan hosting dan distribusi podcast yang tidak menyertakan opsi bagi pendengar untuk berinteraksi. Bahkan Spotify sebagai salah satu layanan yang paling banyak digunakan saat ini tidak memiliki cara bagi pendengar untuk menghubungi atau mengirimkan komentar kepada sang podcaster.
Nah, situs web mampu menutupi kekurangan itu melalui kolom komentar. Dengan demikian sambil mengkonsumsi audio podcast kita, pendengar bisa berinteraksi dengan meninggalkan pesan di kolom komentar. Bukankah komentar-komentar ini nantinya bisa menjadi tambahan konten juga buat salah satu episode kita yang lainnya?
~~~
Itu tadi menurut saya 5 alasan mengapa situs web menjadi penting bagi podcast kita. Ini murni pendapat pribadi dan bisa jadi salah atau kurang lengkap. Karena itu jika ada pendapat lain tinggalkan komentar kalian di kolom di bawah ini agar kita bisa sama-sama belajar, terutama buat mereka yang lebih memahami aspek teknis dan disain situs web. Komentar kalian tentu sangat -amat banget banget- berharga!
Di kesempatan lain saya akan mencoba berbagi tips dalam membuat situs web untuk podcast yang saya rangkumkan dari berbagai rujukan dan pastinya juga belajar dari keberhasilan dan kegagalan saya saat mengelola website suarane.org selama lebih dari 10 tahun terakhir, serta juga website baru Podcast Kepo Buku yang saya kelola bersama beberapa teman hampir tiga tahun terakhir.
Semoga artikel ini bermanfaat. Ditunggu komentar dan masukan-masukannya!
Bangkok, 17 Februari 2020
Rane
Sudah bukan eranya lagi website jadi sekedar media informasi semacam artikel (blog), company/personal profile, tapi juga sekarang website bisa cuma jadi landing page dimana nantinya mengarahkan visitor ke materi atau konten yang sebenarnya. Ada banyak website yang isinya cuma teks atau link ke media sosial mereka dong om.
Khusus untuk podcast, opini pribadi ane podcast tuh perlu website sebagai media arsip, apalagi lebih bagus kalau tiap podcast ada transkrip. Kalau cuma mengandalkan platform media sosial kan belum tentu platform ybs eksis selamanya, kalau website yaa semau yang punya.