Skip to content

suarane

podcast, radio, audio

  • HOME
  • Podcast
  • Blog
  • Apa itu Podcast?
  • BerSua dengan Rane :)
  • Kontak

Dewi Lestari dan Novel Canggih

Posted on 31/05/2008 by rane Leave a Comment on Dewi Lestari dan Novel Canggih

deeSudah punya novel Dewi Lestari yang baru? Judulnya Perahu Kertas. Baru beredar di toko buku katanya sekitar Oktober atau November, tapi sudah bisa di unduh melalui halaman wap salah satu penyedia jasa ponsel besar di negeri ini.

Ada dua hal yang mendorong saya untuk buru-buru mengunduhnya: Pertama, saya penggemar berat karya Dewi Lestari. Kedua, saya paling suka bermain-main dengan teknologi baru macam ini, dan ketiga, saya kebetulan pelanggan penyedia jasa ponsel itu. Klop!

Maka jadilah Nokia N80 saya yang sudah cukup uzur harus bekerja ekstra keras, lebih keras dari sekedar bertelepon, ber sms atau membuka facebook mobile.

Hasilnya? Well, awalnya sempat kecewa karena tadinya saya pikir ini lanjutan novel-novel Supernova. Tapi ternyata ceritanya cukup menarik dan membuat saya terus rajin mengunduh bab demi bab hingga tetes pulsa terakhir, meskipun percayalah itu ternyata bukan hal mudah.. Ini dia beberapa catatan dari upaya mengunduh dan membaca sebuah novel dengan teknologi canggih..

Pertama, unduh? Bayar!

Ya iya laaah.. Hari gini mau gratis! Hampir 80 ribu perak habis buat beli pulsa guna mengunduh 12 bab novel Perahu Kertas ini. Sebenarnya biaya mengunduh per bab itu 5 ribu perak atau 2 ribu kalau berlangganan. Tapi masalahnya di luar biaya mengunduh, ternyata kita masih dikenakan tarif GPRS sekitar 80 perak per halaman, ya jadi harus bayar lebih lah. Untuk mengunduh Bab 1 misalnya dikenakan tarif 5 ribu perak. Nah, bab satu itu terdiri dari 12 halaman, maka biaya GPRS yang saya keluarkan adalah 960 perak. Total: 5.960 perak untuk satu bab.

Kedua, bolak-balik halaman? Ya bayar juga!

Apakah anda pelupa seperti saya? Saat membaca novel, saya sering harus mengingat-ingat kembali jalan ceritanya dengan mengacu ke halaman-halaman sebelumnya. Nah ini dia nih masalahnya. Di novel berteknologi abad 21 ini saya harus tetap bayar untuk membolak-balik halaman. Dari hasil hitung-hitungan di ponsel, per halaman saya harus bayar 80 perak. Untung saya masih bisa men-save nya sehingga membolak-balik halaman itu bisa ditekan. Tapi..

Ketiga, milik yang bukan hak milik

Ketika kita membeli sebuah buku elektronik atau e-book, maka wujudnya jelas: sebuah file (entah format pdf atau format lain). Tapi ketika mengunduh novel yang satu ini saya agak bingung apa wujudnya. Ya dia memang berwujud sebuah halaman di layar ponsel. Tapi ya cuma itu saja. Ketika koneksi GPRS diputus dan browser ditutup, hilanglah milik yang kita beli itu. Memang bisa di klik lagi linknya, tapi kena biaya koneksi GPRS lagi. Agak aneh saja kita harus bayar lagi sesuatu yang sebenarnya sudah hak kita. Oke, sebenarnya bisa saja halaman-halaman itu di save. Tapi saya tidak bisa pindahkan ke hp saya yang lain yang layarnya lebih besar.

Keempat, sambung menyambung menjadi pusing

Nah, ini dia yang agak mengganggu. Konten novel itu nyambung terus, tanpa ada pemisahan paragraf. Apakah ini karena faktor ponsel saya? Toh saking penasarannya saya sudah coba mengunduh satu bab dengan ponsel lain. Hasilnya, sama saja: isinya sambung menyambung menjadi pusing hehe

Kelima, 2×24 jam yang bikin penasaran

Saat mengunduh salah satu bab, saya sempat kesal karena sms yang berisi link untuk mengunduh tidak kunjung datang sementara uang sudah terpotong 5 ribu perak. Langsung saya telepon CS dan si mbak yang menerima telepon itu meminta saya menunggu 1×24 jam (kayak di RT aje hehe). Kalau tidak masuk juga sms nya maka ia akan mengontak pihak yang berwenang agar bisa mem ‘push’ sms nya ke ponsel saya. Nah, karena tidak masuk juga, besoknya, persis 1×24, jam saya kontak lagi CS nya. Hasilnya.. diperlukan waktu 1×24 jam lagi untuk bisa mengirimnya ke ponsel saya.. Huh! Pusing juga 2 hari harus penasaran menunggu kelanjutan ceritanya..

Maaf seribu maaf, saya menulis catatan ini bukan mencari-cari kesalahan. Anggap sajalah ini masukan.  Bisa saja kan karena ponsel saya yang sudah uzur atau saya yang gaptek. Toh saya terus mengunduh dan membaca Perahu Kertas sampai tuntas tas tas.. Dewi Lestari gitu loh!

Malah menurut saya, dengan beberapa penyempurnaan maka teknologi ini punya prospek yang bagus bagi para penyedia konten ponsel. Ada lebih banyak potensi-potensi konten bagus selain ringtone, wallpaper atau RBT (yang saya tidak pernah paham apa gunanya hehe) dan rasanya bisa menguntungkan asal ada alasan kuat bagi orang lain untuk mengunduhnya. Dalam hal ini karya seorang Dewi Lestari rasanya sudah jadi alasan yang pantas.

Yang jelas buat saya membaca novel di ponsel memang sebuah pengalaman menyenangkan dan Perahu Kertas telah berhasil menemani perjalanan pulang pergi kantor dan aktifitas menjelang tidur.

Salut juga buat Dewi Lestari dan novelnya yang ternyata hanya dibuat selama 55 hari dan didokumentasikan secara lengkap setiap hari dan bisa dilihat semua disini. Nah, apakah lanjutan Supernova juga akan diterbitkan dengan cara ini? Dengan sistem seperti yang sekarang saja, bisa dijamin pasti saya akan unduh. Apalagi kalau sistemnya sudah disempurnakan.. 🙂

Misi ah.. Mau baca ulang lagi hehe

Share this article:
  • Tweet This!
  • Share this on Facebook
  • Share this on Pinterest
  • Share this on Reddit
  • Share this on VK
  • Share this on Digg
  • Share this on Linkedin
Posted in Blog Tagged dewi lestari, novel, perahu kertas, ponsel

Post navigation

← Blog: Desert Island Disc
Blog: Mengenal Si “Pengancam” Radio →

Author: rane

Website

Terkait

  • Blog: Alat Podcasting Terbaik?
  • Keitai Shosetsu: Novel Ponsel ala Jepang

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pencarian

Arsip

SUARANE BLOG

  • Blog: Tom Hanks di Desert Island Discs
  • [Blog] Perlukah Situs Web Podcast?
  • Blog: Menanti Mengudaranya “Radio Facebook”

SUARANE PODCAST

  • Hari PRT Nasional 2018
  • S0402: #PembacaMenulis, Membacakan Tulisan
  • Episode 22 – [ENGLISH] From Seoul to Khlong Toey: Story of a Photographer

Pecinta Buku? Dengar Ini!

Copyright © 2021 suarane | Design by ThemesDNA.com